Angsa adalah jenis burung air yang termasuk dalam famili Anatidae. Mereka sering dikenal dengan leher panjang dan paruh yang khas. Angsa umumnya ditemukan di wilayah yang berair, seperti danau, sungai, dan rawa-rawa di berbagai belahan dunia. Beberapa spesies angsa juga dipelihara sebagai hewan peliharaan atau ternak, baik untuk daging, bulu, atau telur. Angsa sering dianggap sebagai simbol kedamaian, keindahan, dan keanggunan dalam berbagai budaya.
Apa sih angsa itu?
Angsa atau soang (dalam bahasa jawa biasa disebut juga banyak), merupakan salah satu jenis unggas ternak yang bisa di budidaya dan diambil daging serta telurnya.
Mungkin memang sekarang jumlah angsa dan pembudidaya nya sendiri sudah lumayan berkurang jika dibandingkan dengan jenis unggas peliharaan lain seperti bebek dan ayam tapi jangan salah, semakin sedikitnya petani yang memelihara angsa justru bisa menjadi keuntungan tersendiri bagi anda karena sedikit sekali saingan.
Kenapa usaha budidaya angsa ini menjanjikan?
Dari segi pemasaran ya memang kita sama sama mengakui ayam dan bebek menjadi primadona, tapi apakah kalian tau ternyata angsa memiliki kelebihan yang tidak dimiliki unggas lain seperti bebek.
Apa saja kelebihan angsa?
Berikut ini kelebihan angsa dibanding unggas lain:
Berikut adalah tabel yang memperlihatkan beberapa kelebihan dan kekurangan budidaya angsa:
Kelebihan Budidaya Angsa
Kekurangan Budidaya Angsa
1. Pertumbuhan cepat,
1. Dapat menjadi agresif terhadap manusia, terutama selama musim berkembang biak
2. Efisiensi pemanfaatan pakan
2. Memerlukan perhatian terhadap penyakit tertentu seperti penyakit virus avian influenza (flu burung)
3. Memiliki ukuran telur jauh lebih besar dan lebih banyak.
3. Butuh perlindungan dari predator seperti anjing, rubah, dan burung pemangsa lainnya
4. Adaptasi baik terhadap lingkungan
4. Memerlukan fasilitas kandang yang baik dan sistem manajemen kotoran agar lingkungan tetap bersih dan sehat
5. Harga jauh lebih mahal di banding unggas lain.
5. Perlu investasi awal untuk pembangunan kandang dan peralatan lainnya
6. Manfaat dari produk sampingan
6. Risiko fluktuasi harga pakan dan pasar
7. Tidak memerlukan lahan yang luas
8. Mudah dikelola
9. Angsa memiliki tubuh lebih besar, gempal dan berdaging. Memiliki daging lebih padat di banding unggas lain.
Kelebihan dan kekurangan tersebut perlu dipertimbangkan secara cermat oleh calon peternak angsa sebelum memulai usaha budidaya.
Harga jual
Harga jual beli angsa putih menjadi sorotan tersendiri karena memiliki nilai jual yang fantastis. Bahkan dalam berbagai kasus sepasang angsa babon (indukan) yang sehat bisa bisa menembus angka 500 ribu? Bisa dibayangkan berapa keuntungan yang di peroleh untuk sekali jual? Tapi permasalahannya kembali lagi dari kurangnya minat konsumen karena yang diketahui masyarakat saat ini kalau nggak ayam ya bebek, padahal dari segi potensi dan nilai ekonomisnya angsa jelas lebih unggul dibanding unggas lain.
Budidaya Angsa
Budidaya angsa dapat menjadi usaha yang menguntungkan, baik untuk tujuan konsumsi daging, telur, maupun sebagai hewan peliharaan. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam budidaya angsa:
Pemilihan Lokasi: Pilihlah lokasi yang cocok untuk budidaya angsa, seperti area yang dekat dengan air, memiliki akses ke sumber air bersih, dan cukup luas untuk pemeliharaan.
Persiapan Kandang: Bangun kandang yang sesuai dengan kebutuhan angsa. Pastikan kandang memiliki sistem drainase yang baik, ventilasi yang cukup, dan perlindungan dari cuaca ekstrem.
Pemilihan Bibit: Pilih bibit angsa yang berkualitas dari peternak terpercaya. Pilih jenis angsa yang sesuai dengan tujuan budidaya Anda, apakah untuk daging, telur, atau sebagai hewan peliharaan.
Pemberian Pakan: Berikan pakan yang seimbang dan berkualitas kepada angsa Anda. Pakan bisa berupa campuran biji-bijian, hijauan, dan makanan tambahan lainnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi mereka.
Perawatan Kesehatan: Lakukan perawatan kesehatan secara teratur, termasuk vaksinasi, pengendalian parasit, dan pemantauan kesehatan secara berkala.
Pemeliharaan Lingkungan: Jaga kebersihan kandang secara teratur dan hindari penumpukan kotoran. Pastikan angsa memiliki akses yang cukup ke air bersih.
Manajemen Reproduksi: Jika tujuan budidaya Anda adalah untuk telur atau reproduksi, atur manajemen reproduksi dengan baik, termasuk pemilihan angsa jantan dan betina yang berkualitas serta pengaturan kondisi lingkungan yang sesuai.
Pemasaran: Tentukan strategi pemasaran untuk produk-produk angsa Anda, baik itu daging, telur, atau angsa hidup. Bisa melalui penjualan langsung ke konsumen, pedagang grosir, atau melalui pasar online.
Pemantauan dan Evaluasi: Selalu pantau perkembangan angsa dan evaluasi kinerja usaha secara berkala. Lakukan perbaikan atau penyesuaian sesuai kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas.
Dengan perencanaan yang baik dan perhatian terhadap detail, budidaya angsa dapat menjadi usaha yang sukses dan menguntungkan.
Bagaimana cara budidaya angsa?
Budidaya angsa sebenarnya jauh lebih mudah dibanding dengan unggas lain karena angsa bisa mencari makan sendiri dan memiliki daya tahan tumbuh lebih baik terhadap penyakit. tapi untuk memperoleh hasil maksimal dalam budidaya angsa ada beberapa tips yang bisa anda terapkan.
1. Persiapan kandang
Sama seperi memelihara unggas lain memelihara angsa pun membutuhkan kandang, kandang ini nantinya digunakan untuk angsa tidur, bertelur dan makan. serta sarana untuk melindungi angsa dari hewan buas seperti anjing liar dan predator lain lain nya.
2. Pemilihan Indukan.
Induk merupakan salah satu penentu perkembangan angsa anda nantinya, untuk angsa indukan sebaiknya anda memperhatkan dengan teliti pemilihannya, untuk anda yang hendak menjadikan angsa pedaging carilah angsa dari keturunan bibit gemuk dan untuk petelur pilihlah yang keturunananya banyak dalam setiap kali bertelur.
Dalam kehidupan liar katanya angsa biasanya bersifat monogami, yaitu seekor pejantan kawin hanya dengan satu ekor betina saja. tapi hal ini tidak berlaku pada budidaya tradisional, karena buktinya seekor angsa jantan ternyata dapat mengawini sampai 3 ekor betina dalam satu kandang.
3. Pakan
Makanan angsa tidak jauh berbeda dengan unggas lain yaitu seperti dedak beras, atau hewan kecil dan berbagai jenis tumbuhan yang tumbuh ditanah, tapi untuk lebih memaksimalkan pertumbuhan sebaiknya anda memberikan pakan unggas angsa 2 kali sehari yaitu pagi dan sore hari, sedangkan untuk siang hari biarkan angsa mencari makan secara mandiri.
Dari hasil penelitian menunjukkan angsa tidak dapat mencerna serat kasar, tetapi kebutuhan makanannya dapat mencapai 5 X lebih besar. Karena kakinya mempunyai selaput renang maka angsa dapat memanfaatkan lahan yang basah dan berair untuk mencari makan.
Untuk angsa yang d ipemelihara dalam kandang, berikan campuran pakan berikut :
1 bagian bijian, 3 bagian hijauan yang di cacah dan 2 bagian makanan seperti dedak dan campuran tsb diberikan 2 kali sehari. makanan hijauannya bisa berupa rumput segar, dedaunan seperti kobis, dan hijauan lainnya. Bila tidak ada hijauan. bisa menggunakan pakan dedak dan pakan buatan lainnya.
penting untuk Air yang disediakan hendaklah yang cukup sehingga dapat digunakan untuk mencelupkan kepala angsa dan mandi. Kalau tidak, lama-kelamaan angsa akan menderita penyakit korosi pada paruh, hidung dan mata yang akan menimbulkan seperti kerak yang menutupi bagian luar paruh, dan tubuh yang saya jelaskan.
4. Masa bertelur dan mengerami.
Memasuki masa bertelur dan mengerami angsa membutuhkan sarang buatan yang nantinya akan digunakan induknya dalam proses pengeraman, dan angsa menjadi sangat agresif pada saat mengerami jadi usahakan untuk menhindari mengganggu anak anaknya, karena bisa di batok menggunakan parunya jika angsa merasa anaknya diganggu. permasalahan umum yang harus anda ketahui adalah karena angsa kurang pandai dalam mengerami telur dan bulunya tidak mampu menghangatkan telur secara maksimal, akibatnya banyak telurnya yang tidak menetas. anda juga bisa mengakali teknik pengeraman dengan menyisipkan telur yang sedang dierami ke sarang ayam yang sedang mengerami, karena ayam memiliki suhu tubuh lebih hangat maka kemungkinan telur angsa menetas akan jadi lebih besar, nantinya setelah telur angsa menetas baru anakan angsa di kembalikan lagi ke induknya.
5. Panen.
Tidak ada ketentuan khusus kapan anda harus memanen atau mengkonsumsi angsa anda, anda bisa dengan alami menyeleksi angsa mana yang sudah siap untuk dipanen dan mana yang belum, tapi perlu dipertimbangkan angsa yang terlalu tua akan memiliki daging yang lebih alot dan susah di makan.
Mungkin hanya itu dulu yang bisa berwirausaha.net bagikan kali ini tentang peluang usaha budidaya angsa dan cara berternak angsa yang baik, semoga bermanfaat dan sukses selalu denga usaha anda.